Deteksi Dini Kanker Payudara
Kalau menyebut penyakit satu ini yang paling takut tentunya para wanita. Karena selain kanker rahim, kanker payudara termasuk penyakit yang paling banyak menyerang wanita. Bahkan di berberapa Negara seprti Inggris, kanker payudara menjadi momok penyakit yang paling ditakuti oleh wanita. Ini menunjukkan betapa berbahayanya kanker payudara yang bila dibiarkan -tidak ditangani sejak dini- bukan mustahil akan membawa kematian bagi si penderita.
Awalnya Benjolan Kecil
Fulanah mungkin tidak pernah menyangka kalau dirinya mengidap kanker payudara. Sebelumnya ia tidak merasakan apa-apa khususnya pada payudaranya. Ia merasa sehat-sehat saja dan tidak merasa terganggu dalam melakukan aktivitas kesehariannya. Di awal terserangnya kanker dulu, ia hanya merasakan ada benjolan kecil di payudara, atau terkadang keluar cairan dari putting susu yang itu ia rasakan tidak menganggu. Hal itu tak terlalu dipedulikannya. Tidak diduga ternyata kanker payudara sedang menggerogotinya.
Itulah gambaran gejala awal kanker ini. Kalau anda mengalami hal serupa, maka sebaiknya berhati-hati. Gejala awal sulit dideteksi kecuali munculnya benjolan kecil atau keluarnya cairan dari putting susu yang mungkin anda anggap biasa. Kalau tak segera dicurigai, cepat atau lambat, penyakit ini akan menyebar ke seluruh bagian tubuh, seperti kelenjar limfe, paru-paru, hati, tulang, otak dan yang lainnya. Namun, perlu dicatat, kanker bukanlah penyakit yang tidak dapat disembuhkan, asalkan dapat dideteksi sejak dini dan diobati dengan baik, Insya Allah masih ada peluang untuk dihindari atau disembuhkan.
Periksa Sendiri
Untuk mendeteksi secara dini penyakit satu ini, pemeriksaan rutin oleh pemilik sendiri sangat dianjurkan. Periksalah payudara secara teratur, minimal sebulan sekali atau seminggu setelah selesai haid. Karena pada waktu itu payudara paling lunak sehingga bila ada tumor atau kelainan tertentu bisa lebih mudah dideteksi. Bagi Anda sudah menopause, pemeriksaan rutin bisa dilakukan setiap awal bulan.
Berikut cara pemeriksaan payudara yang bisa dilakukan sendiri:
Inspeksi (melihat) payudara di muka cermin
Berdirilah di muka cermin, kemudian gantungkan kedua lengan secara lemas disisi tubuh. Perhatikan apakah ada kelainan pada payudara, seperti ketidaktarikan kulit, putting susu masuk ke dalam, benjolan, borok pada payudara, perubahan warna kulit, pori-pori yang melebar seperti kulit jeruk, atau ketidaksamaan bentuk/besar payudara kanan dan kiri. Kemudian angkat kedua lengan di samping kepala. Perhatikan apakah ada kelainan atau ketidaksamaan gerakan payudara kanan-kiri pada saat lengan diangkat.
Palpasi (meraba) payudara sambil berbaring
Pemeriksaan palpasi dilakukan dengan ujung 4 jari tangan (jari telunjuk sampai dengan kelingking) kecuali jempol. Lakukan perabaan, dengan tangan kiri untuk payudara kanan dan dengan tangan kanan untuk payudara kiri. Pada saat memeriksa payudara sebelah kanan, punggung kiri diganjal bental, demikian pula sebaliknya saat memeriksa payudara kiri.
Lakukan palpasi dengan sirkuler (melingkar), mengitari putting susu kemudian pindah ke daerah di atasnya, lakukan itu secara melingkar juga. Demikian seterusnya sampai ke tepi. Perhatikan, apakah ada perbedaan kepadatan anatar payudara kanan dengan payudara kiri, atau teraba benjolan, dan terasa nyeri pada bagian yang anda raba, kalau iya pastikan di mana letaknya.
Memijat putting susu dengan jari
Perhatikan apakah ada cairan abnormal yang keluar dari putting susu, seperti cairan jernih, nanah, darah atau yang lainnya.
Yang Perlu Diperhatikan
Selain pemeriksaan secara berkala anda juga harus memperhatikan beberapa hal lain yang bisa memicu timbulnya kanker dipayudara anda.
Berikut beberapa hal yang perlu anda perhatikan dan lakukan guna mencegah munculnya kanker pada daerah “istimewa” anda, berdasarkan penelitian para ahli.
Berikan ASI pada bayi
Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pemberian ASI dengan menurunnya resiko kanker payudara meskipun belum ada kesepakatan yang jelas akan hal ini. Para peneliti menduga bahwa lebih muda dan lebih lamanya seorang ibu dalam memberikan ASI akan semakin baik mencegah kemunculan dan perkembangan kanker. Hal ini didasari pada teori bahwa kanker payudara berkaitan dengan hormone estrogen. Pemberian ASI secara berkala akanmengurangi tingkat hormone tersebut.
Jika menemukan gumpalan, segera ke dokter
Penelitian menunjukkan banyak wanita yang justru menunda untuk ke dokter jika mereka menemukan gumpalan pada payudaranya, karena alas an takut memiliki kanker. Ini berbahaya. Jika anda menemukan gumpalan pada payudaranya, segeralah konsultasi ke dokter karena ini akan membantu memenangkan pikiran juga memastikan apa sebenarnya gumpalan tersebut.. jika ternyata adalah kanker segera bisa dilakukan pengobatan yang tepat untuk menyelamatkan jiwa anda.
Cari tahu apakah ada sejarah kanker payudara pada keluarga
Masih perlu banyak penelitian untuk memahami secara menyeluruh penyebab kanker payudara. Tetapi satu hal yang perlu diyakini, kanker payudara terkait erat dengan factor genetic. Factor ini berpengaruh setidaknya 10% dari semua kasus kanker payudara yang ada, artinya satu dalam 500 orang membawa gen penyakit ini.
Perhatikan berat badan
Obesitas (kegemukan) nampaknya dapat meningkatkan resiko kanker payudara. Para peneliti menemukan wanita dengan berat 44 samapi 55 pound setelah umur 18 sebanyak 40% memiliki resiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
Olahraga secara teratur
Beberapa penelitian menyarankan bahwa olahraga dapat menurunkan resiko kanker payudara. Karena semakin kurang berolahraga semakin tinggi tingkat estrogen dalam tubuhnya.
Kurangi Makanan Berlemak
Ada banyak perdebatan tentang hubungan kanker payudara dengan diet. Tetapi ada bukti bahwa gaya hidup barat -yang umumnya suka berlemak- tingkat resiko penyakit ini lebih besar
Jika lebih dari 50 tahun lakukan screening payudara secara teratur
Factor usia menjadi factor utama kanker payudara. Penelitian membuktikan 80% kanker payudara terjadi pada wanita yang berumur di atas 50 tahun.
Kurangi Stres
Stres dapat berpengaruh pada semua jenis masalah kesehatan. Meskipun masih banyak perdebatan perdebatan atas temuan ini, menurunkan tingkat stress akan menguntungkan untuk kesehatan secara menyeluruh, termasuk resiko kanker payudara.
Cegah dengan Makanan
Buah-buahan dan sayur-sayuran segar memainkan peranan penting dalam melindungi tubuh terhadap serangan kanker payudara. Beberapa ahli diet yakin banyak konsumsi buah-buahan, sayuran dan mengurangi lemak jenuh dapat menurunkan kemungkinan terkena kanker payudara.
Berikut beberapa jenis makanan yang dapat mencegah tumbuhnya kanker payudara:
Kedelai
Kedelai terbukti dapat melindungi wanita dari penyakit kanker payudara. Hal ini disebabkan peranan phyestrogen, sebuah zat kimia yang ditemukan dalam tumbuhan yang melindungi kerusakan dari bakteri dan radikal bebas. Makan banyak phyestrogen dapat membantu menghalangi pengaruh kerusakan estrogen dan hormonal. Terlalu banyak estrogen dapat memicu pembelahan sel dalam kelenjar payudara yang pada gilirannya mengakibatkan kanker payudara.
Minyak Ikan
Minyak ikan seperti makarel, sarden dan salmon dapat menurunkan resiko terkena kanker payudara. Hal ini didasari bukti yang menunjukkan orang Eskimo yang banyak mengkonsumsi minyak ikan tidak memiliki gejala timbulnyakanker payudara. Ini akibat pengaruh lemak omega 3 yang banyak ditemukan dalam ikan.
Kacang-kacangan, Roti dan Nasi
Serat yang terdapat dalam kacang-kacangan dan seluruh jenis makanan dapat membantu mengeluarkan estrogen dalam tubuh. Terlalu banyak estrogen dan hormone dapat memicu pembelahan sel dalam jaringan payudara. Bukti menunjukkan terlalu banyak pembelahan sel dapat memicu kanker payudara. Serat dapat menjauhkan kanker payudara karena serat dapat dapat membantu mengurangi ekses estrogen dari tubuh dan mencegah penyerapan kembali estrogen.
Brokoli, Bunga Kol, dan sayuran hijau
Semua jenis yang termasuk dalam keluarga kol memiliki racun yang dapat menyerang sel kanker. Sayuran ini mengandung senyawa anti kanker yang disebut indole 3-carbinol yang diyakini dapat mematikan estrogen dan pada gilirannya membantu mengurangi resiko kanker payudara
Labu, Paprika dan Semangka
Buah-buahan yang berwarna oranye atau kuning dan sayuran kaya akan betakaroten, dan senyawa yang terdapat dalam vitamin A merupakan antioksidan yang dapat mematikan molekul reaktif yang membahayakan tubuh dan menimbulkan penyakit berbahaya termasuk kanker payudara.
Itulah beberapa hal yang mesti anda ketahui untuk mencegah timbulnya kanker payudara. Tentunya mencegah lebih baik daripada mengobati. Anda jangan anggap remeh perkara yang kelihatannya kecil, siapa tahu yang kecil itu awal sesuatu yang besar, yaitu kanker payudara yang ganas dan mematikan, semoga anda terhindar darinya.
Jumat, 13 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar