BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini kita dapat lihat perkembangan epidemiologi sebagai suatu bidang ilmu yang mempelajari keadaan dan sifat karakteristik suatu kelompok penduduk tertentu,dengan memperhatikan berbagai perubahan yang terjadi pada penduduk tersebut yang mempengaruhi derajat kesehatan dan kehidupan sosialnya.Berbagai definisi dan pengertian telah dikemukakan oleh para ahli epidemiologi yang pada dasarnya memeliki kesamaan pengertian yakni epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari,menganalisis,serta berusaha memecahkan berbagai masalah kesehatan maupun masalah yang erat hubungannya dengan kesehatan pada suatu kelompok penduduk tertentu.
B. Tujuan
Tujuan dari disusunnya tugas ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian epidemiologi.
2. Untuk mengetahui elemen epidemiologi.
3. Untuk mengetahui pengertian kesehatan masyarakat.
4. Untuk mengetahui peranan epidemiologi dlam kesehatan masyarakat.
BAB II
ISI
A. Pengertian
Epidemiologi adalah studi yang mempelajari distribusi dan determinan penyakit dan keadaan kesehatan pada populasi, serta penerapannya untuk pengendalian masalah-masalah kesehatan. (CDC, 2002; Last 2001, Gordis 2000).
Epidemiologi merupakan suatu cabang ilmu kesehatan untuk menganalisis sifat dan penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu serta mempelajari sebab timbulnya masalah serta gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan maupun penanggulangannya. (Dasar Epidemiologi, Noor Nasri Noor, 2000).
Epidemiologi sebagai suatu pengetahuan tentang fenomena massal (mass phenomen) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah (natural history) penyakit menular. (Wade Hampton Frost, 1927).
Epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian penyakit yang mengenai kelompok (herd) penduduk. (Greenwood,1934).
Epidemiologi adalah studi tentang penyebaran dan penyebab kejadian penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu. (Brian MacMahon, 1970).
Epidemiologi adalah ilmu pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi manusia. (Anders Ahlbom dan Staffan Norel, 1989).
Jadi pengertian epidemiologi secara umum adalah ilmu yang mempelajari distribusi (penyebaran), determinan (faktor penentu), penyakit menular, penyakit infeksi dan non infeksi, serta penyebaran penyakit terhadap manusia dalam konteks lingkungan.
B. Elemen- elemen epidemiologi
o Mencakup semua penyakit
Epidemiologi mempelajari semua penyakit, baik penyakit infeksi maupun non infeksi, seperti kanker, penyakit kekurangan gizi (malnutrition), kecelakaan lalu lintas maupun kecelakaan kerja, sakit jiwa dan sebagainya. Bahkan di negara-negaraq maju epidemiologi ini mencakup juga kegiatan pelayanan kesehatan.
o Populasi
Apabila kedokteran klinik berorientasi pada gambaran-gambaran penyakit-penyakit individu-individu, maka epidemiologi ini memusatkan perhatiannya pada distribusi penyakit pada populasi (masyarakat) atau kelompok.
o Pendekatan Ekologi
Frekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan lingkungan manusia baik lingkungan fisik, biologis maupun social. Hal inilah yang dimaksud pendekatan ekologis. Terjadinya penyakit pada seseorang dikaji dari manusia dan total lingkungannya.
C. Peranan Epidemiologi Dalam Kesehatan Masyarakat
Epidemiologi bukan hanya menganalisis penyakit serta sebab terjadinya penyakit, tetapi dapat pula ditetapkan dalam berbagai masalah yang ada dimasyarakat, baik yang bertalian erat dengan penyakit atau masalah kesehatan lainnya, maupun yang berhubungan dengan masalah lain dalam masyarakat.
Dalam bidang kesehatan masyarakat, epidemiologi mempunyai tiga fungsi utama :
1. Menerangkan tentang besarnya masalah dan gangguan kesehatan (termasuk penyakit) serta penyebarannya dalam suatu penduduk tertentu.
2. Menyiapkan data / informasi yang esensial untuk keperluan perencanaan, pelaksanaan program, serta evaluasi berbagai kegiatan pelayanan (kesehatan) pada masyarakat, baik yang bersifat pencegahan dan penanggulangan penyakit maupun bentuk lainnya serta menentukan skala prioritas terhadap kegiatan tersebut.
3. Mengidentifikasi berbagai factor yang menjadi penyebab masalah atau faktor yang berhubungan dengan terjadinya masalah tersebut.
Untuk melaksanakan fungsi tersebut, para ahli epidemiologi lebih memusatkan perhatiannya pada berbagai sifat karakteristik individu dalam suatu populasi tertentu seperti sifat karakteristik biologis, sosio-ekonomis, demografis, kebiasaan individu serta sifat karakteristik genetis. Pada berbagai sifat karakteristik tersebut, akan memberi gambaran tentang sifat permasalahan yang ada dalam masyarakat serta kemungkinan factor-faktor yang mempengaruhinya. Dalam penerapannya, kegiatan epidemiologi dapat dibagi dalam dua bentuk utama.
Epidemiologi Deskriptif
Epidemiologi deskriptif terutama menganalisis masalah yang ada dalam suatu populasi tertentu serta menerangkan keadaan dan sifat masalah tersebut, termasuk berbagai factor yang erat hubungannya dengan timbulnya masalah.Bentuk kegiatan ini dapat memberikan gambaran tentang adanya masalah dalam populasi tertentu dengan membandingkan populasi tersebut terhadap populasi lainnya, atau dengan populasi yang sama pada waktu yang berbeda.Bentuk ini banyak digunakan dalam mencari keterangan tentang keadaan derajat kesehatan maupun masalah kesehatan dalam suatu populasi tertentu pada waktu dan tempat yang tertentu pula. Disamping itu epidemiologi deskriptif dapat pula memberikan gambaran tentang faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit atau gangguan kesehatan pada suatu populasi tertentu dengan menggunakan analisis data epidemiologi serta data informasi lain yang bersumber dari berbagai disiplin seperti data genetika, biokimia, lingkungan hidup, mikrobiologi, sosial ekonomi, dan sumber keterangan lainnya.
Sebagai contoh penggunaan epidemilogi deskriptif antara lain pada usaha penanggulangan berbagai wabah penyakit menular yang timbul dalam masyarakat. Disamping itu penggunaan epidemiologi deskriptif lebih sering kita lihat pada analisis masalah kesehatan, penyusunan program kesehatan masyarakat serta penilaian hasil usaha dibidang kesehatan masyarakat, serta bidang lain yang berkaitan erat dengan kesehatan seperti kependudukan, keluarga berencana, dan gizi.
Penelitian Epidemiologi
Penelitian epidemiologi (epidemiologic studies) merupakan bagian dari tugas pokok disiplin ilmu epidemiologi dalam mencari factor penyabab maupun hubangan sebab akibat terjadinya penyakit serta gangguan kesehatan lainnya dalam masyarakat. Pada dasarnya penelitian epidemiologi dapat dibagi dalam dua bagian utama yakni :
1. Penelitian berdasarkan percobaan atau perlakuan khusus (eksperimental studies)
Penelitian eksperimental merupakan penelitian dinama peneliti melakukan kegiatan intervensi atau perlakuan khusus pada objek atau sasaran yang diteliti. Dengan demikian pada penelitian eksperimental, peneliti dapat mengatur perlakuan sesuai dengan keinginananya serta dapat mengamati proses kejadian secara langsung baik pada individu maupun pada kelompok. Secara garis besarny, dikenal dua macam penelitian eksperimental yakni :
Penelitian Eksperimental murni (dengan randomisasi)
Penelitian eksperimental murni merupakan penelitian eksperimental yang sering dilakukan di laboratorium maupun di klinik dengan menggunakan randomisasi yaitu setiap individu dalam penelitian tersebut mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih dalam kelompok kasus atau control. Yang termasuk dalam kelom[pok ini antara lain penelitian laboratorium untuk uji hipotesis tentang penyebab dan factor resiko, percobaan klinik (clinical trial) termasuk uji coba pengobatan pencegahan dan intervensi klinik. Disamping itu dapat pula dilakukan untuk intervensi pada kelompok komunitas tertentu dalam menentukan resiko tinggi (high risk group) serta untuk menilai berbagai kegiatan klinik dalam komunitas tertentu.
Eksperimental Semu
Eksperimen semu (quasy exsperimental) merupakan penelitian eksperimental tanpa menggunakan randomisasi. Bila pada penelitian eksperimental murni kita lebih banyak menggunakan binatang percobaan maka pada eksperimental semu dapat dilakukan terhadap kelompok populasi tertentu yang merupakan satu kesatuan unit yang tidak dapat dipisahkan. Bentuk penelitian ini antara lain intervensi komunitas, uji coba bentuk pelayanan kesehatan terpadu bagi masyarakat, analisis biaya pelaksanaan usaha kesehatan pada kelompok penduduk tertentu dan sebagainya. Dalam penelitian ini hasil yang diperoleh dapat dibandingkan dengan keadaan kelompok lainnya atau dengan kelompok penduduk yang sama sebelum percobaan dilakukan.
2. Penelitian Observasi
Penelitian observasi (pengamatan) ini didasarkan pada kejadian peristiwa secara alami tanpa suatu perlakuan khusus terhadap kelompok yang diteliti. Secara garis besarnya penelitian dapat dibagi dalam dua bentuk utama yakni :
a) Penelitian deskriptif
Bentuk ini lebih sering disebut analisis deskriptif untuk mengetahui prevalensi kejadian penyakit atau masalah kesehatan lainnya dan untuk mengetahui sifat kejadian tersebut dalam masyarakat serta kecenderungannya untuk masa mendatang. Tergolong juga di dalamnya penelitian prevalensi atau cross-sectional studies. Bentuk penelitian sangat membantu dalam menganalisis ststus kesehatan tertentu serta dapat memberikan keterangan tentang berbagai factor yang berkaitan erat dengan kejadian penyakit untuk digunakan dalam menyusun hipotesis untuk penelitian selanjutnya. Pada dasarnya, bentuk penelitian ini dapt memberikan jawaban pasti tentang faktor penyebab dan hubungan sebab akibat yang jelas.
b) Penelitian Analisis (etiologic)
Penelitian analisis (epidemiologi analitis) merupakan bentuk penelitian epidemiologi yang paling sering digunakan dalam mencari factor penyabab serta hubungan sebab akibat terjadinya penyakit maupun gangguan kesehatan lainnya. Penggunaan bentuk ini bukan hanya terbatas pada kejadian penyakit pada individu tetapi juga pada kelompok penduduk tertentu.
Peranan dan ruang lingkup epidemiologi yang pada mulanya hanya terbatas pada penyakit menular, berkembang menjadi lebih luas yang meliputi berbagai masalah kesehatan dalam masyarakat. Dan dewasa ini epidemiologi sebagai ilmu dan metode sudah berkembang lebih maju dan hampir meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Dengan kemajuan dan pergeseran ruang lingkup dan bidang sasaran epidemiologi menimbulkan pula pergeseran nilai dan peranan, dari orientasi medis kemasalah kesehatan dan masalah social masyarakat menyebabkan minat ilmuwan pada epidemiologi bukan hanya terbatas pada klinisi saja tetapi juga para ahli sosial dan ahli lainnya, sehingga pada Negara yang sudah maju tidak jarang dijumpai ahli epidemiologi dengan latar belakang sosial non-medis.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi (penyebaran), determinan (factor penentu), penyakit menular, penyakit infeksi dan non infeksi serta penyebaran penyakit terhadap manusia dalam konteks lingkungan.
Elemen-elemen epidemiologi ada tiga yaitu mencakup semua penyakit, populasi, pendekatan etiologi.
Peranan epidemiologi dalam masyarakat tidak hanya menganalisis penyakit, tetapi dapat pula ditetapkan dalam berbagai masalah yang ada d
Jumat, 13 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar